okezone, 1 Mei 2012
MEDAN - Kondisi Indonesia yang karut marut dengan tingginya tindak pidana korupsi oleh wakil rakyat dan aparatur negara, membuat warga semakin menangis. Harga kebutuhan yang melambung tinggi, tindak kejahatan semakin merajalela, membuat kepercayaan warga terhadap pemerintah luntur.
Ketua Dewan Pakar Partai NasDem, Hary Tanoesoedibjo, mengimbau masyarakat tidak salah dalam memilih pemimpin bangsa. Menurutnya, pemipin yang baik, merupakan pemimpin yang mengayomi warga, cerdas, enerjik, dan bertanggung jawab untuk membangun negara.
“Rakyat harus jeli dan pintar dalam memilih pemimpin jangan sampai sampai kesalahan masa lalu terulang kembali,” kata Hary Tanoesoedibjo di acara Muktamar ke-15 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Medan, Sumatera Utara, Selasa (1/5/2012).
Menurutnya, kepemimpinan suatu negara tidak melulu bergantung dari usia, baik muda ataupun kaum tua. “Siapa pun berhak menjadi pemimpim, baik dari kalangan muda atau tahu. Namun yang terpenting, pemimpin tersebut siap membangung bangsa,” tegasnya.
Dia melanjutkan, selama 14 tahun berjalannya era reformasi, kondisi perekonomian dan pembangunan di Indonesia cukup baik. Tapi, dia berharap pemimpin negara mampu meningkatkan segela sektro agar lebih baik.
“Kita semua bertanggung jawab atas kondisi negara kita itu. Ini negara kita, dan kita harus membangunnya,” tambahnya.
Dia berharap, mahasiswa di Sumatera Utara, khususnya yang tergabung dalam IMM, dapat berperan aktif melakukan pembangunan ke depan.
Selama 14 tahun reformasi di Indonesia, kata dia, pembangunan dan ekonomi sudah baik. Tinggal bagaimana mengatur agar ke depannya bisa lebih baik.
“Kita semua bertanggung jawab terhadap kondisi kekinian negara ini dan diharapkan IMM bersama rakyat lainnya berperan dalam melakukan pembangunan yang lebih baik ke depannya,” ungkapnya.
“Pembangunan harus dikonsentrasikan dalam tatanan hukum, ekonomi, dan lainnya, seperti pemberantasan korupsi, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat demi meningkatkan martabat bangsa di mata dunia,” pungkasnya.