Pidato Ketua Umum Partai NasDem pada Deklarasi BAHU NasDem

Yang saya hormati, jajaran Pengurus Pusat Ormas Nasional Demokrat
Yang saya hormati, jajaran Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem
Yang saya banggakan, Ketua dan Jajaran organisasi Sayap, Garda pemuda, Garda Wanita dan Liga Mahasiswa NasDem
Yang saya cintai, segenap undangan yang sempat hadir pada hari ini.
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati!
Partai NasDem, sejak dideklarasikan telah menggariskan sebuah cita-cita politik, salah satunya adalah menghadirkan kembali budaya politik yang bermartabat. Kita bukanlah partai yang hanya dibangun untuk melakukan reproduksi budaya pragmatisme politik. Juga bukan partai yang didirikan hanya untuk jatuh pada lubang hitam kekuasaan yang memabukkan. Partai NasDem tidak dihadirkan, untuk mengulang tradisi politik, yang hanya mementingkan kontestasi tanpa peduli, rakyat makan atau tidak. Partai ini dipersembahkan bagi jiwa-jiwa, yang didadanya terbakar api nasionalisme baru, dan dihatinya bersemi keihklasan dan kerelaan untuk mendedikasikan hidupnya sebagai kaum pergerakan. Partai NasDem adalah tempat, bagi orang-orang yang sudah berwatak adil sejak dalam pikiran.
Hadirin sekalian yang saya muliakan!
Salah satu bentuk komitmen kebangsaan Partai NasDem adalah mendirikan Badan Advokasi Hukum Partai NasDem atau BAHU Partai NasDem. Sebuah badan yang secara internal ikut serta membantu tugas-tugas advokasi partai, namun secara eksternal mendedikasikan dirinya untuk menjadi BAHU, dimana rakyat menyandarkan diri. Dan menjadi BAHU, dimana tanggungjawab penegakan keadilan dipikul dan ditunaikan.
BAHU Partai NasDem mendapatkan mandat dan tugas sejarah, untuk menjaga republik dari kemorosotan keadilan, kemorosotan martabat dan kemerosotan budaya. BAHU Partai NasDem haruslah menjadi pengawal cita-cita Restorasi Indonesia. Karena sejatinya Partai NasDem mencita-citakan terjadinya Restorasi Konstitusi, dimana seluruh sistem ekonomi, politik dan sosial budaya, harus kembali ke cita-cita awal yang termaktub dalam Undang-undang Dasar 1945.
Para anggota BAHU Partai NasDem yang saya banggakan!
Sebelum dilantik, pastikan saudara-saudara sekalian yakin dan bersepakat akan cita-cita Partai ini. Karena Partai ini bukanlah tempat bagi oportunisme politik, bukan juga tempat bagi para politisi cengeng, dan tentu bukan tempat bagi mereka-mereka yang kadar kebangsaannya hanya sebatas retorika. Kalian adalah BAHU Partai NasDem, kalian dituntut untuk lebih banyak bekerja daripada berdebat. Kalian diwajibkan untuk lebih banyak mengabdi daripada mengeluh. Kalian ditugaskan untuk lebih banyak menegakkan kepala daripada menunduk.
Karena kalian adalah BAHU Partai NasDem, sang pembawa pedang keadilan. Ketika kalian lebih banyak berdebat, maka lebih banyak rakyat yang terluka. Semakin banyak kalian mengeluh, semakin banyak rakyat tertindas. Semakin banyak kalian tertunduk, maka rakyat semakin tidak percaya, bahwa keadilan masih ada di republik ini.
Ini adalah prasyarat menjadi anggota BAHU Partai NasDem. Jika masih ragu, jalan pulang terbentang lebar. Jika masih gentar, silahkan tinggalkan gelanggang peperangan. Jika tekad belum bulat, maka belum saatnya berlayar dalam satu perahu.
Hadirin sekalian yang saya hormati!
Sejatinya dunia ini adalah medan peperangan yang buas, hanya hukum dan hak asasi manusia lah yang membuat dunia menjadi tertib dan berperikemanusiaan. Untuk itu, tugas BAHU adalah bersama-sama dengan pengurus Partai NasDem lainnya untuk membangun tata hukum Indonesia yang baru, agar kita semakin tertib dan berperikemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Akhirnya, hanya dengan retu dari Tuhan jugalah, BAHU Partai NasDem hari ini akan di deklarasikan. Satu lagi persembahan Partai NasDem kepada Negara yang kita cintai ini. Pada saat yang sama, kami mengundang segenap rakyat Indonesia, yang merasa dizalimi, dirampas hak konstitusionalnya, dinodai harkat dan martabat kemanusiaannya, untuk mendatangi BAHU Partai NasDem. Bersama kita tinggalkan carut marutnya hukum di negeri ini. Bersama kita rebut hak dan kedaulatan kita…
Dan Agar Yang Tidak Murni Terbakar Mati!
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah, Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Posting Lebih Baru Posting Lama